Rabu, 30 Mei 2012

Tugas Pengantar Kurikulum






RAHMA ZUANTY
NIM  : 1109873

MATA KULIAH
KURIKULUM

Apa yg dimaksud dengan teori kurikulum, analisis mencakup antara lain (boleh lebih luas dari itu)
a.        Apa itu teori?  Apa fungsi teori?  Apa tugas teoritas? bagaimana proses pembentukan teoritas ?
b.        Apakah Pendidikan termasuk pada suatu bidang kurikulum? Bidang keilmuan apa? Apakah ada teori pendidikan? Dan apa bedanya dg praktek pendidikan ? Apa teori pendidikan yg ada ketahui (jelaskan dan buat rencananya? Dimana proses teori kurikulum dalam kontek teori pendidikan?)
c.         Apa saja teori kurikulum dan bagaimana perkembangan teori kurikulum semenjak awalnya sampai saat ini? (Jelaskan perbedaan dan persamaan antara masing-masing teori tsb) Apakah teori kurikulum sama maknanya dengan pengembangan teori kurikulum? Apa saja yg dibicarakan dalam teori kurikulum? Apa saja yg dijadikan sumber dalam pengembangan kurikulum?
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
JAWABAN
JAWABAN Point a).
APA ITU TEORI & TUGAS TEORI ?
Prof.Dr. Nana S. Sukmadinata (1997) dalam bukunya Pengembangan Kurikulum Teri dan Praktek, mengemukakan teori merupakan suatu set atau sistem pernyataan(a set statement) yang menjelaskan serangkaian hal.
Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi.
Secara umum, teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta-fakta .
Teori  adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Teori).
Menuturt teori Labovitz dan Hagedorn, teori sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan
Jadi Secara umum teori diartikan sebagai pendapat. Sedangkan dalam pengertian khusus, teori hanya digunakan dalam lingkungan ilmu atau biasa disebut teori ilmiah. Dalam pengertian khusus ini, Kerlinger (1973:9) menyatakan bahwa :
“ A theory is a set of interrelated constructs (concepts), definitions, and propositions that present a systematic view of phenomena by specifying relations among variables, with the purpose of explaning and predicting the phenomena.”
Teori  adalah sejumlah proposisi-proposisi yang terintegrasi secara sintaktik (artinya kumpulan proposisi ini mengikuti aturan-aturan tertentu yang dapat menghubungkan secara logis proposisi yang satu dengan proposisi yang lain dan juga pada data yang diamati, Snelbecker,1974).

APA FUNGSI TEORI ?
Menurut Prof.Dr. Nana S. Sukmadinata (1997) dalam bukunya Pengembangan Kurikulum Teri dan Praktek, ada tiga fungsi teori yang disepakati oleh para ilmuwan yaitu :
a.    Mendeskripsikan
b.    Menjelaskan
c.    Memprediksi

Menurut Littlejohn ada 9 fungsi teori, yakni :
1.        Mengorganisasikan dan menyimpulkan pengetahuan tentang suatu hal. Ini berarti bahwa dalam mengamati realitas kita tidak boleh melakukan secara sepotong-sepotong. Kita perlu mengorganisasikan dan mensintesiskan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan nyata. Pola-pola dan hubungan-hubungan harus dapat dicari dan ditemukan. Pengetahuan yang diperoleh dari pola atau hubungan itu kemudian disimpulkan. Hasilnya (berupa teori) akan dapat dipakai sebagai rujukan atau dasar bagi upaya-upaya studi berikutnya.
2.        Memfokuskan. Teori pada dasarnya menjelaskan tentang sesuatu hal, bukan banyak hal.
3.        Menjelaskan. Teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang diamatinya. Misalnya mampu menjelaskan pola-pola hubungan dan menginterpretasikan peristiwa-peristiwa tertentu.
4.        Pengamatan. Teori tidak sekedar memberi penjelasan, tapi juga memberikan petunjuk bagaimana cara mengamatinya, berupa konsep-konsep operasional yang akan dijadikan patokan ketika mengamati hal-hal rinci yang berkaitan dengan elaborasi teori.
5.        Membuat predikasi. Meskipun kejadian yang diamati berlaku pada masa lalu, namun berdasarkan data dan hasil pengamatan ini harus dibuat suatu perkiraan tentang keadaan yang bakal terjadi apabila hal-hal yang digambarkan oleh teori juga tercermin dalam kehidupan di masa sekarang. Fungsi prediksi ini terutama sekali penting bagi bidang-bidang kajian komunikasi terapan seperti persuasi dan perubahan sikap, komunikasi dalam organisasi, dinamika kelompok kecil, periklanan, public relations dan media massa.
6.        Fungsi heuristik atau heurisme. Artinya bahwa teori yang baik harus mampu merangsang penelitian selanjutnya. Hal ini dapat terjadi apabila konsep dan penjelasan teori cukup jelas dan operasional sehingga dapat dijadikan pegangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
7.        Komunikasi. Teori tidak harus menjadi monopoli penciptanya. Teori harus dipublikasikan, didiskusikan dan terbuka terhadap kritikan-kritikan, yang memungkinkan untuk menyempurnakan teori. Dengan cara ini maka modifikasi dan upaya penyempurnaan teori akan dapat dilakukan.
8.        Fungsi kontrol yang bersifat normatif. Asumsi-asumsi teori dapat berkembang menjadi nilai-nilai atau norma-norma yang dipegang dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, teori dapat berfungsi sebagai sarana pengendali atau pengontrol tingkah laku kehidupan manusia.
9.        Generatif. Fungsi ini terutama menonjol di kalangan pendukung aliran interpretif dan kritis. Menurut aliran ini, teori juga berfungsi sebagai sarana perubahan sosial dan kultural serta sarana untuk menciptakan pola dan cara kehidupan yang baru.




Bagaimana proses pembentukan teoritas ?
Pertama : pendefinisian istilah, merupakan langkah yang sangat penting dalam berteori.
Kedua : Klasifikasi yaitu pengelompokan informasi-infomasi yang relevan dengan kategori-kategori yang sejenis.
Ketiga : mengadaan induksi dan deduksi.  Induksi dan deduksi merupakan dua proses penting dalam mengembangkan pernyataan-pernyataan teoritis setelah pendefinisia dan pengklasifikasian. Induksi merupakan proses penarikan kesimpulan yang lebih bersifat umum dari fakta-fakta atau hal –ha yang bersifat khusus. Deduksi merupakan penurunan kaidah-kaidah khusus dari kaidah yang lebih umum .
Keempat adalah informasi, prediksi , dan penelitian.
Kelima : pembentukan  model-model
Keenam : pembentukan subteori

JAWABAN Point b).
Apakah Pendidikan termasuk pada suatu bidang kurikulum? “i.. ya ...! “
Bidang keilmuan apa?
Penjelasannya : “ Kurikulum mempunyai hubungan yang sangat erat dengan teori pendidikan. Suatu Kurikulum disusun dengan mengacu pada satu atau beberapa teori kurikulum, dan suatu teori kurikulum diturunkan atau dijabarkan dari teori pendidikan tertentu. Kurikulum dapat dipandang sebagai rencana konkret penerapan  dari suatu teori pendidikan. Untuk lebih memahami hubungan kurikulum dengan pendidikan, dikemukakan beberapa teori pendidikan dan model-model konsep kurikulum dari masing-masing teori tersebut. Minimal ada empat teori pendidikan yang banyak dibicarakan para ahli pendidikan dan dipandang mendasari pelaksanaan pendidikan, yaitu pendidikan klasik, pendidikan pribadi, pendidikan interaksional dan teknologi pendidikan.

Apakah ada teori pendidikan ?
Prof.Dr. Nana S. Sukmadinata (1997) dalam bukunya Pengembangan Kurikulum Teri dan Praktek, mengemukakan 4 (empat ) teori pendidikan, yaitu :
1.        Pendidikan klasik,
Teori pendidikan klasik berlandaskan pada filsafat klasik, seperti Perenialisme, Eessensialisme, dan Eksistensialisme dan memandang bahwa pendidikan berfungsi sebagai upaya memelihara, mengawetkan dan meneruskan warisan budaya. Teori ini lebih menekankan peranan isi pendidikan dari pada proses.
Isi pendidikan atau materi diambil dari khazanah ilmu pengetahuan yang ditemukan dan dikembangkan para ahli tempo dulu yang telah disusun secara logis dan sistematis. Dalam prakteknya, pendidik mempunyai peranan besar dan lebih dominan, sedangkan peserta didik memiliki peran yang pasif, sebagai penerima informasi dan tugas-tugas dari pendidik.
2.        Pendidikan pribadi
Teori pendidikan ini bertolak dari asumsi bahwa sejak dilahirkan anak telah memiliki potensi-potensi tertentu. Pendidikan harus dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik dengan bertolak dari kebutuhan dan minat peserta didik. Dalam hal ini, peserta didik menjadi pelaku utama pendidikan, sedangkan pendidik hanya menempati posisi kedua, yang lebih berperan sebagai pembimbing, pendorong, fasilitator dan pelayan peserta didik.
Teori pendidikan pribadi menjadi sumber bagi pengembangan model kurikulum humanis. yaitu suatu model kurikulum yang bertujuan memperluas kesadaran diri dan mengurangi kerenggangan dan keterasingan dari lingkungan dan proses aktualisasi diri. Kurikulum humanis merupakan reaksi atas pendidikan yang lebih menekankan pada aspek intelektual (kurikulum subjek akademis)
3.        Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikan yaitu suatu konsep pendidikan yang mempunyai persamaan dengan pendidikan klasik tentang peranan pendidikan dalam menyampaikan informasi. Namun diantara keduanya ada yang berbeda. Dalam teknologi pendidikan, lebih diutamakan adalah pembentukan dan penguasaan kompetensi atau kemampuan-kemampuan praktis, bukan pengawetan dan pemeliharaan budaya lama.
Dalam teori pendidikan ini, isi pendidikan dipilih oleh tim ahli bidang-bidang khusus, berupa data-data obyektif dan keterampilan-keterampilan yang yang mengarah kepada kemampuan vocational . Isi disusun dalam bentuk desain program atau desain pengajaran dan disampaikan dengan menggunakan bantuan media elektronika dan para peserta didik belajar secara individual.
Peserta didik berusaha untuk menguasai sejumlah besar bahan dan pola-pola kegiatan secara efisien tanpa refleksi. Keterampilan-keterampilan barunya segera digunakan dalam masyarakat. Guru berfungsi sebagai direktur belajar, lebih banyak tugas-tugas pengelolaan dari pada penyampaian dan pendalaman bahan.
4.        Pendidikan interaksional
Pendidikan interaksional yaitu suatu konsep pendidikan yang bertitik tolak dari pemikiran manusia sebagai makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dan bekerja sama dengan manusia lainnya. Pendidikan sebagai salah satu bentuk kehidupan juga berintikan kerja sama dan interaksi. Dalam pendidikan interaksional menekankan interaksi dua pihak dari guru kepada peserta didik dan dari peserta didik kepada guru.

Dan apa bedanya Teori Pendidikan dengan Praktek Pendidikan ?
Antara teori dengan praktek memang terdapat perbedaan, tetapi keduanya sangat berkaitan erat. Walaupun terdapat perbedaan keduanya tidak dapat dipisahkan.
Beauchamp menjelaskan : “ theory by its nature is impractical. The world of practicallty is built around clustersof specific event. The world of theory derives from generalization law as axiomes and theorems explaining specific and the relationships among them “ (Beauchamp, 1975, hlm 135). Tidak ada praktek yang baik tanpa teori yang mapan. Teori menjadi pedoman bagi praktek dan praktek memberi umpan balik bagi pengembangan teori.

Jelaskan dan buat rencananya (konsep dan teori sistem perencanaan pendidikan) ?

Perencanaan Pendidikan
1.        TopDown Planning, dibuat di tingkat atas kemudian disampaikan kepada  perencana di tingkat menengah dan ke tingkat bawah. Biasanya dalam jenis ini  perencanaan bersifat makro, atau nasional.
2.        DiagonalHorizontal Planning, dilaksanakan pada waktu penyusunan  perencanaan lintas sektoral. Biasanya dilakukan oleh toplevel Manager, yang  membicarakan kebijakankebijakan makro serta penentuan prioritas kebijakan  dasar.
3.        RollingPlan, dilakukan terhadap perencanaan jangka menengah atau jangka  panjang. Hal ini dilakukan setelah adanya pembabakan menjadi perencanaan  tahunan. Apabila tahun pertama sasarannya tidak tercapai, maka akan  digelindingkan kepada tahun berikutnya. Atau apabila terjadi sasaran pada  suatu perencanaan lima tahun tidak tercapai maka digulirkan pada sasaran lima  tahun berikutnya; 
4.        Master Plan, Strategic Planning, dan Operational Planning, dilihat berdasarkan  skala prioritas dalam pengembangan kelembagaan. (dikutip dari Materi  Perkuliahan  Perencanaan  Pendidikan  Dr. H. Yoyon Bahtiar Irianto, M.Pd.  (Lektor K (L kt Kepala, Ad i i t l Administrasi Pendidikan FIP-UPI) i P didik FIP UPI).

Dimana proses teori kurikulum dalam kontek teori pendidikan?)

Disekolah, proses teori kurikulum dalam kontek teori pendidikan diimplimentasikan dengan pola pembiasaan kepada  peserta didik.



JAWABAN Point c).

Bagaimana perkembangan teori kurikulum semenjak awalnya sampai saat ini?
Perkembangan teori kurikulum :
  1. Franklin Bobbit : kehidupan manusia terbentuk oleh sejumlah kecakapan, diperoleh melalui pendidikan yakni penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, apresiasi à TUJUAN Kurikulum. Keseluruhan tujuan & pengalaman menjadi bahan kajian teori kurikulum
  2. 1920 : pengaruh pendidikan progresif berkembang gerakan pendidikan yang berpusat pada anak. Isi kurikulum didasarkan pada minat & kebutuhan siswa
  3. Caswell : konsep kurikulum yang berpusat pada masyarakat à kurikulum interaktif yang menekankan pada partisipasi guru
  4. 1947 : dirumuskan 3 tugas teori kurikulum :
        Identifikasi masalah yang muncul dalam pengembangan kurikulum
        Menghubungkan masalah dengan struktur yang mendukungnya
        Meramalkan pendekatan di masa yang akan datang
  1. Ralph W Tyler : 4 pertanyaan pokok inti kajian kurikulum :
    1. Tujuan
    2. Pengalaman pendidikan
    3. Organisasi pengalaman
    4. Evaluasi
  2. 1963 : Beauchamp : teori kurikulum berhubungan erat dengan teori-teori lain
Othanel Smith : sumbangan filsafat terhadap teori kurikulum (perumusan tujuan & penyusunan bahan)
7.    Mc Donald (1964) : 4 sistem dalam persekolahan yakni kurikulum, pengajaran, mengajar, belajar
8.    Beauchamp (1960 – 1965) : 6 komponen kurikulum sebagai bidang studi (1) landasan kurikulum, (2) isi kurikulum, (3) disain kurikulum, (4) rekayasa kurikulum, (5) evaluasi kurikulum, (6) penelitian dan pengembangan
9.    Mauritz Johnson (1967) : membedakan kurikulum (tujuan) dengan proses pengembangan kurikulum. Pengalaman belajar merupakan bagian dari pengajaran

Apa saja yg dijadikan sumber dalam pengembangan kurikulum?
Sumber pengembangan kurikulum banyak pihak yang turut berpartisifasi, yaitu :adminstator pendidikan, ahli pendidikan, ahli kurikulum, ahli bidang ilmu pengetahuan, guru-guru dn orang tua murid serta tokok-tokoh masyarakat. Dari pihak-pihak tersebut yang terus menerus terlibat dalam pengembangan kurikulum adalah adminstrator pendidikan, guru dan orangtua.


Apakah teori kurikulum sama maknanya dengan pengembangan teori kurikulum? Apa saja yg dibicarakan dalam teori kurikulum? Apa saja yg dijadikan sumber dalam pengembangan kurikulum?
Jawabannya :
Salah satu sub teori dari teori pendidikan adalah teori kurikulum. Bekembangnya teori kurikulum ikut andil menjadikan teori pendidikan semakin besar dan pesat. Susunan hierarki teori pendidikan dengan subteori dan teori yang memayunginya dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Teori-Teori IPS
Teori-Teori Pengajaran
Teori-Teori Bimb & Kons
Teori-Teori Kurikulum
Teori-Teori Evaluasi
Teori-Teori Administrasi
Teori-Teori Ilmu Pendidikan
Teori-Teori Desain Kurikulum
Teori-Teori Rekayasa Kurikulum

Teori kurikulum adalah suatu perangkat pernyataan yang memberikan makna terhadap kurikulum sekolah, makna tersebut terjadi karena adanya penegasan hubungan antara unsure-unsur kurikulum, karena adanya petunjuk perkembangan/penggunaan dan evaluasi kurikulum.
Konsep terpenting yang perlu mendapat penjelasan dalam teori kurikulum adalah konsep kurikulum.
1. Konsep kurikulum
Konsep terpenting yang perlu mendapatkan penjelasan dalam teori kurikulum adalah konsep kurikulum. Ada tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi.
a. Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu substansi:
Suatu kurikulum, dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, ataupun seluruh negara.
b. Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem:
Yaitu sistem kurikulum. Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun suatu kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
c. Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi:
Yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep dasar tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan percobaan, mereka menemukan hal-hal barn yang dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.
Seperti halnya para ahli ilmu sosial lainnya, para ahli teori kurikulum juga dituntut untuk:
(1) mengembangkan definisi-definisi deskriptif dan preskriptif dari istilah-istilah teknis,
(2) mengadakan klasifikasi tentang pengetahuan yang telah ada dalam pengetahuan-pengetahuan baru,
(3) melakukan penelitian inferensial dan prediktif,
(4) mengembangkan sub-subteori kurikulum, mengembangkan dan melaksanakan model-model kurikulum.
Keempat tuntutan tersebut menjadi kewajiban seorang ahli teori kurikulum. Melalui pencapaian keempat hal tersebut baik sebagai subtansi, sebagai sistem, maupun bidang studi kurikulum dapat bertahan dan dikembangkan.
2. Perkembangan teori kurikulum
Perkembangan teori kurikulum tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangannya. Perkembangan kurikulum telah dimulai pada tahun 1890 dengan tulisan Charles dan McMurry, tetapi secara definitif berawal pada hasil karya Franklin Babbit tahun 1918. Bobbit Bering dipandang sebagai ahli kurikulum yang pertama, is perintis pengembangan praktik kurikulum. Bobbit adalah orang pertama yang mengadakan analisis kecakapan atau pekerjaan sebagai cara penentuan keputusan dalam penyusunan kurikulum. Dia jugalah yang menggunakan pendekatan ilmiah dalam mengidentifikasi kecakapan pekerjaan dan kehidupan orang dewasa sebagai dasar pengembangan kurikulum.
Menurut Bobbit, inti teori kurikulum itu sederhana, yaitu kehidupan manusia. Kehidupan manusia meskipun berbeda-beda pada dasarnya sama, terbentuk oleh sejumah kecakapan pekerjaan. pendidikan berupaya mempersiapkan kecakapan-kecakapan tersebut dengan teliti dan sempurna. Kecakapan-kecakapan yang harus dikuasai untuk dapat terjun dalam kehidupan sangat bermacam-macam, bergantung pada tingkatannya maupun jenis lingkungan. Setiap tingkatan dan lingkungan kehidupan menuntut penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, kebiasaan, apresiasi tertentu. Hal-hal itu merupakan tujuan kurikulum. Untuk mencapai hal-hal itu ada serentetan pengalaman yang harus dikuasai anak. Seluruh tujuan beserta pengalaman-
pengalaman tersebut itulah yang menjadi bahan kajian teori kurikulum.